Petinju tak terkalahkan asal Amerika Serikat itu tidak datang untuk menonton. Ia naik ke atas ring bukan sebagai penonton kehormatan, melainkan sebagai penantang langsung sang juara. Di hadapan kamera dan ribuan pasang mata, Crawford menatap mata Canelo—dan menantangnya bertarung.
“Segalanya terjadi karena alasan. September nanti, saya akan tunjukkan kepada dunia apa arti kata kehebatan,” ucap Crawford penuh percaya diri.
Momen menegangkan di atas ring itu bukan sekadar aksi dramatis. Dalam hitungan menit, laga antara dua ikon tinju dunia itu langsung diumumkan resmi. Canelo Alvarez vs Terence Crawford akan digelar pada 12 September 2025 di Allegiant Stadium, Las Vegas, stadion berkapasitas 65 ribu penonton.
Duel ini diproyeksikan sebagai pertarungan terbesar dekade ini, mempertemukan dua petarung tak tertandingi dari dua divisi berbeda. Canelo, sang raja super middleweight, dan Crawford, juara tak terbantahkan di dua kelas yang akan naik bobot demi sejarah.
Sebelum tantangan dilayangkan, Canelo baru saja menyelesaikan duel 12 ronde melawan petinju asal Kuba, William Scull. Meski menang angka (115-113, 116-112, 119-109) dan kembali menjadi juara dunia tak terbantahkan versi WBA, WBC, WBO, dan IBF, Canelo mengaku frustrasi.
“Dia cuma datang untuk bertahan hidup. Bukan bertarung untuk menang, hanya untuk menyelesaikan 12 ronde. Saya benci petinju seperti itu,” ujar Canelo.
Meski sorotan kini tertuju pada duel super melawan Crawford, nama David Benavidez tetap menghantui Canelo. Petinju muda berdarah Meksiko-Amerika itu belum terkalahkan dalam 30 pertarungan, dengan 24 kemenangan KO, dan dijuluki “The Mexican Monster”. Banyak pihak menilai, inilah lawan sebenarnya yang harus dihadapi Canelo.
Namun untuk saat ini, dunia tinju bersiap menyambut duel raksasa: dua petinju tak tertandingi, dua gaya bertarung berbeda, satu panggung megah di Las Vegas. Dan semuanya dimulai dari satu langkah berani: saat Crawford menatap mata Canelo di atas ring dan berkata, “Aku siap.”